Latar belakang penulisan artikel ini karena adanya rasa kehawatiran terhadap kebiasaan sebagian masyarakat yang menjadi konsumen mie instant tapi kurang memperhatikan adanya kandungan bahan pengawet dari mie instant tersebut. Selain itu artikel ini bertujuan sebagai media informasi kepada pembaca tentang mie instant yang telah dikonsumsi secara besar.Tapi, bukan berarti kami (penulis red,) sudah sepenuhnya meninggalkan mie instant.
A. Asal Mula
Mie instan adalah mie yang sudah dimasak terlebih dahulu dan dicampur dengan minyak,
dan bisa dipersiapkan untuk konsumsi hanya dengan menambahkan air panas dan bumbu-bumbu yang sudah ada dalam paketnya. Mie Instant pertamakali diperkenalkan oleh seorang pengusaha asal Jepang bernama Momofuku Ando melalui perusaan yang didirikannnya (Nissin) yang memperoduksi mie instant pertama kali di Dunia pada tahun 1958 dengan merek Chicken Ramen (ramen adalah sejenis mi Jepang) rasa ayam. A. Konsumsi Mie Instant di Indonesia
Mie Instant merupakan makanan yang paling banyak diminati oleh masyarakat berbagai kalangan, selain harganya yang relatip murah & terjangkau, mie Instant juga merupakan mekanan yang mudah untuk disajikan terutama bagi orang yang kesehariannya memiliki aktivitas yang banyak. Karena itu mie instant banyak dikonsumsi dikalangan pelajar (mahasiswa) apa lagi hanya dengan 1500 rupiah, kita sudah mendapatkan makanan siap saji+murah meriah.
B. Bahan Pengawet pada Mie Instant
Bagaimanapun mie instan tak dapat menggantikan makan penuh (wholesome food) dan hanya bisa dijadikan makanan bantu sementara (selingan) dan tidak boleh di konsumsi secara terus menerus karena berakibat sangat buruk bagi kesehatan hal it disebabkan kandungan zat (campuran dalam pembuatan ) mie instan. Zat kimia pada mie Instant diantaranya:
1.MSG (Mononatrium glutamate)
MSG merupakan garam natrium dari asam glutamat yang berfungsi untuk memberikan cita rasa pada makanan, dalam usus halus glutamate berfungsi sebagai sumber tenaga bagi absorpsi unsur-unsur nutrisi kedalam darah.Tapi, apabila bahan pengawet dan MSG ini dikonsumsi secara terus menerus secara berkepanjangan, maka akan berdampak buruk pada kesehatan. Berdasarkan penelitian ilmiah oleh Russell Blaylock, penulis buku Excitotoxins – The Taste That Kills, MSG adalah excitotoxin yaitu zat kimia yang merangsang dan dapat mematikan sel-sel otak, MSG dapat menyebabkan :
Mual, Alergi, Serangan asma, Sakit kepala, Mulut terasa kering, Hilang ingatan rasa haus, pusing, tubuh kejang, jantung berdebar-debar & hipertensi.