Rabu, 28 Oktober 2015

Renungan untuk Pemilik HP

Ya ALLAH, ampunilah dosa-dosa kami yang memiliki HP, ...

Karena kami :
a. Lebih banyak MENGISI
    PULSA daripada
    BERSEDEKAH ...

b. Lebih banyak membaca
    SMS/WA/FB/BB
    daripada
    membaca AL-QUR'AN ...

c. Lebih sering buka
    BLUETOOTH daripada
    BERLUTUT SUJUD ...

d. Sering TELPON tapi
    jarang SILATURAHIM....

e. Mengisi pulsa 50 ribu
    tidak puas,
    tapi isi KOTAK AMAL 50
    ribu merasa terlalu
    banyak ...

f. Bila mendengar HP
   berbunyi langsung di
   RESPON,
   tapi saat ADZAN
   berkumandang malah
   diabaikan saja ..

g. lebih suka mencari sumber wifi daripada mencari sumber ilmu

Ya ALLAH ampunilah kami,
Semoga HP yang kami miliki dapat lebih berguna sebagai sarana IBADAH kepada-MU

Aamiin..

Senin, 26 Oktober 2015

Anak-Anak Punya hak di Masjid

Masjid bukan hanya tempat beribadah untuk orang tua, namun anak-anak juga harus diberikan kebebasan dan kebiasaan di Dalam Masjid. 

HAK ANAK DALAM MASJID
1| Saya ingin berbagi pengalaman kawan sy yg berjuang agar anak2 punya hak utk berada di dalam #masjid

2| Sudah bukan menjadi rahasia lagi betapa kadang anak2 kehadirannya tidak begitu diharapkan di dalam #masjid

3| Anak2 dianggap pengganggu kekhusyukan dalam beribadah. Sehingga bahkan ada masjid yg terang2an 
menulis larangan anak masuk #masjid

4| Bahkan ada orang dewasa yg tak segan2 menghardik&mengancam mrk jika bermain dan bercanda. Masjid pun menjadi tempat menyeramkan #masjid

5| Anak2 pun mncari tmpt alternatif hiburan.Pilihannya playstation&game online. Prmainan mnyenangkan. Pnjaganya pun menyambut ramah #masjid

6| Akhirnya pihak masjid pun susah mencari kader remaja masjid. Banyak remaja yg menolak, sbb waktu kecil sll dimusuhi saat di #masjid

7| Sifat Allah yg MahaRahman tak muncul dlm perilaku sebagian pengurus masjid yg galak dan suka bentak anak #masjid

8| Anak2 lebih mengenal Allah yg Mahakeras siksanya dibandingkan MahaRahimNya. Sbb mrk banyak dihukum dan dimarahi jika bermain2 di #masjid

9| Pun jika ada anak yg sungguh2 ibadah. Ternyata banyak mereka yg tak layak ada di shaf depan. Padahal mereka datang sejak awal. #masjid

10| Padahal hak ada di shaff depan adalah yg datang duluan, bukan berdasarkan usia#masjid

Selasa, 06 Oktober 2015

Tarik Ulur Suriah, antara Kepentingan Geopolitik Negara Besar



Permasalahan Suriah menjadi panjang karena terjadi tarik ulur berbagai kepentingan diantara negara-negara superpower yang menguasai dewan keamanan PBB, dan juga kepentingan politik Syi’ah dan Israel.
Banyak kekuatan internasional yang berusaha memberi pengaruh terhadap hasil perang Suriah. Mulai dari Amerika, Rusia, Turki, negara-negara Arab, Iran, Eropa, Israel hingga China sebagai aktor-aktor negara.

Kami akan membahas tentang kubu Amerika dan Rusia, beginilah kira-kira perbedaannya:

(Blok Barat)
1. Amerika
Tak ada keuntungan ekonomi besar bagi Washington di Suriah, tak ada sumber daya alam besar, tak ada cadangan minyak raksasa, dan ekonomi Suriah pun biasa saja. Namun secara secara umum, Amerika tetap ingin memastikan grand design geopolitik mereka berjalan dengan baik, yaitu agenda demokratisasi dan liberalisasi banyak negara di seluruh dunia agar memiliki pemerintahan jinak terhadap kebijakan gedung putih. Agenda semacam sebenarnya ini sudah dicanangkan sejak era perang dingin. Salah satu caranya adalah menekan apa yang Amerika anggap sebagai gerakan 'Islam Fundamentalis' di negeri-negeri kaum Muslimin.

Tentu saja kelompok Islam yang diklasifikasikan 'fundamendal' adalah yang tidak akan menurut pada Amerika dan menginginkan Syari'at Islam sebagai dasar tertinggi dalam suatu negara. Mereka adalah yang biasanya disebut sebagai “Wahabi” atau semacamnya. Amerika tidak akan mau Suriah jatuh ke tangan "Wahabi”, ke tangan Mujahidin.

Amerika hanya mau melihat rezim Assad (Nushairy, sosialis sekuler dan turun temurun) lengser dan digantikan oleh  rezim yang menurut Amerika “jinak” dan dapat dikontrol sesuai kepentingan mereka di kawasan itu. Terutama dalam hal kelangsungan demokratisasi timur tengah dan negara tetangga "stabil" bagi eksistensi Israel. Dimana dinasti Assad sudah puluhan tahun membuktikan hal ini seusai perang Arab-Israel ke-3.

Sehingga Amerika tidak mau pergantian pemerintahan di Suriah malah jatuh pada kelompok Islamis yang dicap fundamental (menurut klasifikasi mereka tadi). Kelompok Islam ini diwakili oleh elemen gerakan jihad Ahlussunnah dalam melawan Syi’ah. Seperti kelompok Ash-Salaf,kelompok Jihad, Ikhwanul Muslimin, Asyariyah, dan mujahidin-mujahidin independen lainnya yang menginginkan tegaknya syariat Islam di Negeri Suriah. Ditambah ide-ide visioner untuk membebaskan al-Aqsa di masa depan. Amerika sudah belajar banyak dari pengalaman mereka di Afghanistan saat ikut berperan mengalahkan komunis. Yaitu saat Taliban berhasil naik ke tampuk kekuasaan seusai komunis kalah.