Senin, 13 Februari 2012

Jangan Nodai Cintamu (Part II)

---lanjutan Part I---

 ....Konspirasi jahat tersebut banyak diarahkan kepada generasi muda Islam sebagai generasi yang diharapkan sebagai pemegang tongkat estafet kepemimpinan umat dan masih memiliki waktu yang cukup panjang dalam menata dan meniti kehidupan. Namun tanpa disadarinya dirinya telah diracuni dengan berbagai nilai kotor yang bathil sehingga menjadikannya terlena.

Fakta hari Valentine Day
Dampak ini sungguh mengerikan, budaya seks bebas telah melanda para remaja. Apalagi dengan adanya budaya-budaya non muslim yang merusak aqidah para remaja khususnya remaja Islam. Di Semarang, Jawa Tengah, misalnya. tingkat penjualan alat kontrasepsi di beberapa apotek dan toko asesoris seks, laris manis. Menurut salah satu pemilik toko asesoris seks, di Jalan Kusumawardani Raya mengaku ada peningkatan penjualan alat kontrasepsi. Menurut pemilik toko tersebut, konsumen asesoris seks ini didominasi oleh para remaja dan mahasiswa. Bahkan, katanya, mayoritas mereka sengaja memesan barang yang mereka inginkan melalui telepon. Setelah deal, karyawan toko yang akan mengantarkan pesanan tersebut.”Ya, mungkin mereka malu jika ketahuan temannya datang ke toko kami,” ucap pemilik toko.

Jangan Nodai Cintamu (Part I)

Tanggal 14 februari disetiap tahunnya merupakan hari yang paling ditunggu sebagian pemuda dan pemudi hampir diseluruh dunia. Karena pada waktu tersebut bertepatan dengan hari Valentine’s Day (V-Day) atau biasa disebut hari kasih sayang.
Di Indonesia hari V-Day mulai marak dirayakan sekitar tahun 1980 an di Sebagian kota-kota besar di Negeri ini oleh para pemuda-pemudi.  Kian hari tradisi barat ini kian berkembang dan sekarang sudah merambah ke segala lapisan usia dan penyebarannya sudah sampai kepelosok-pelosok kampung, sesuatu yang berjalan semakin cepat. Yang menjadi pertanyaan dari manakah asal usul perayaan ini? Bagaimanakah kita menyikapinya? & Haruskah kita terlibat?

Valentine’s Day dan Perayaan Paganisme Romawi
Valentine day diyakini berawal dari sebuah kisah tentang Santo Valentinus diyakini hidup dimasa Kaisar Cladius, Namun ensiklopedi katolik sendiri tidak bisa memastikan siapa sesungguhnya sosok yang dikenal selama berabad-abad sebagai santo valentines. Paus Gelaius I diyakini sebagai orang yang mempunyai peranan dalam mengadopsi perayaan paganisme Roma tersebut.    Paganisme sendiri merupakan suatu paham yang mempercayai barhala atau Dewa-Dewi sebagai tuhan.