Senin, 19 Juni 2017

Mungkinkah Tuhan punya anak?

Sejenak direnungkan dengan akal yang sehat dan pikiran yang jernih itu adalah suatu hal yang tidak mungkin karena:

1. Tuhan tidak butuh punya anak untuk melanjutkan keturunan karena Dialah yang menciptakan segala sesuatu.

2. Sesuatu yang dilahirkan akan mewarisi sifat sifat induknya dengan demikian Tuhan tidak menjadi Esa lagi. Apa jadinya kalau Tuhan lebih dari satu? akan hancur langit dan bumi karena masing-masing akan unjuk kekuasaan dan saling bertempur membawa makhluk ciptaannya.

مَا اتَّخَذَ اللَّهُ مِنْ وَلَدٍ وَمَا كَانَ مَعَهُ مِنْ إِلَٰهٍ ۚ إِذًا لَذَهَبَ كُلُّ إِلَٰهٍ بِمَا خَلَقَ وَلَعَلَا بَعْضُهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ ۚ سُبْحَانَ اللَّهِ عَمَّا يَصِفُونَ
Artinya:
Allah sekali-kali tidak mempunyai anak, dan sekali-kali tidak ada tuhan (yang lain) beserta-Nya, kalau ada tuhan beserta-Nya, masing-masing tuhan itu akan membawa makhluk yang diciptakannya, dan sebagian dari tuhan-tuhan itu akan mengalahkan sebagian yang lain. Maha Suci Allah dari apa yang mereka sifatkan itu,
Surah Al-Mu'minun (23:91)

Sementara faktanya alam semesta yang kita tinggal, penuh keteraturan dan ketenangan karena pencipta dan pengaturnya hanya satu.

وَهُوَ الَّذِي خَلَقَ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ ۖ كُلٌّ فِي فَلَكٍ يَسْبَحُونَ
Artinya:
Dan Dialah (Allah) yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.
Surah Al-Anbiya (21:33)

3. Tuhan punya sifat Al Awwal (Yang ada sebelum segala sesuatunya ada). Yg dilahirkan berarti bukan lagi yang pertama kali ada.

هُوَ الْأَوَّلُ وَالْآخِرُ وَالظَّاهِرُ وَالْبَاطِنُ ۖ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
Artinya:
Dialah Yang Awal dan Yang Akhir Yang Zhahir dan Yang Bathin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.
Surah Al-Hadid (57:3)

4. Tidak punya Istri.
Tuhan kehidupannya sempurna dan Maha Kaya tidak butuh kepada yang lain.