Kamis, 25 Juni 2015

Puisi Untuk Rohingya

Rohingnya, Fajar Keadilan Akan Terbit

Kelam laut malam
Hitam pekat
Ombak tak bersekat
Memburu menerjang
Asa dan suka

Rohingya
Kata apa itu ?
Ku tak tau ....

Kata asing dalam kamus hura2ku
Tak terlintas dalam mimpi indahku
Ooh diri 
Terlalu lama kau terlelap

Bangunlah !
Buka mata dan telinga !

Lihatlah pada mata yang tak mampu menangis lagi

Dengarlah pada tangis bayi -bayi
yang tak bisa menyusu pada ibunya ,,,,yang sedang merenggang nyawa

Ya , kau takkan bisa mendengarnya
Bukan karena deru ombak ganas di lautan lepas
Yang menghempas
ribuan jiwa manusia- manusia perahu dari Rohingya
Tapi karena kau telah kehilangan hati
Kehilangan nurani ....
Yang tergadai ....

Namun hari ini mereka hadir
Menggores asa dalam duka
Mencari setetes bahagia dalam nestapa

Rohingya !
Mereka hadir di negerimu
Yang katanya
Berkemanusian yang adil dan beradab
Tangan- tangan kurus mereka
Saat melambai- lambai
Saat menggapai- gapai
Sesungguhnya
Adalah kasih Tuhan 
Yang membawa kembali
Nuranimu yang hilang

Rohingya !
Kaulah kisah kepedihan
Kanak-kanakmu mengunyah penderitaan
Dewasamu penuh sayatan sembilu kezaliman
Terlalu lama kau menderita,,,
Saat - saat durjana
Atas nama "kesucian"
Berbalut jubah kemunafikan
Mencerca
Mencincang ,
membakar
Jasadmu yg mulia
Tawa- tawa syetan menari-nari
Darah- darah mengalir dari taring- taring iblis berwujud manusia suci

Namun tunggu kawan!
Pertarungan belum berakhir

Rohingya !

Kaulah pemenangnya
Kaulah pahlawan sejati

Kau terjang lautan
Kau kembangkan
Layar - layar keyakinanmu

Hanya kalimat Tuhanmu
Yang terpatri pada jiwamu
Laa ilaaha ilallah
Muhammadan Rasulullah

Membawamu ke negeri ini
Yang tak ada sejengkalpun kecuali milik Ilahi Rabbi

Mari saudaraku
Rapatkan bidukmu
Ulurkan tanganmu
Kamilah pelabuhan imanmu

Di sini , kita kan tegak berdiri
Di sini , kita kan baca huruf demi huruf firman Ilahi
Agar azam semakin menghunjam
Agar yakin semakin dalam

Bahwa di saatnya nanti
Fajar keadilan kan terbit
Di negerimu
Rohingya Darussalam

( untuk saudara2ku  yang tercinta kaum muslimin Rohingya ...
Makassar, 16 Sya'ban 1436 H/6 Juni 2015 M
Muhammad Ikhwan Jalil)

Senin, 22 Juni 2015

Benua Amerika adalah negeri muslim yang dimurtadkan, manakah fakta yang menyebutkan hal tersebut? Islam ternyata ada dalam sejarah benua Amerika dan hubungannya pun termasuk erat. Kalau berkunjung ke Perpustakaan Kongres yang berlokasi di Washington DC, coba cek arsip perjanjian antara suku Cherokee (suku Indian di tahun 1787) dengan pemerintah Amerika. Muhammad Ibnu Abdullah dan Abdel Khak adalah kepala suku tersebut yang bertanda tangan di perjanjian itu. Perjanjian tersebut adalah tentang hak kelangsungan pemerintahan, perkapalan, dan perdagangan oleh suku Cherokee berdasar pada hukum Islam, bahkan termasuk soal cara berpakaian yang auratnya perlu ditutup.


Benua Amerika Adalah Negeri Muslim yang Dimurtadkan, Apa Buktinya?
1. Adanya sepotong batu yang ditemukan di daerah Corinto di El Salvador, tepatnya di dalam sebuah gua telah diidentifikasi dan dari situlah kedatangan umat Islam di Amerika Selatan dapat teridentifikasi oleh batu yang diketahui sebagai bantalan prasasti Malaka Haji Malaya pada abad ke-13. Umat muslim tersebut diduga berasal dari salah satu daerah di Indonesia.

2. Ditemukan beberapa koin oleh Pendeta Thaddeus Mason Harris yang ditulis oleh seorang penulis jurnal Amerika yang pada tahun 1787 ketika berkunjung ke beberapa area Massachusetts. Koin itu kemudian oleh Harris diserahkan ke perpustakaan Harvard College untuk diperiksa dan diketahui bahwa koin tersebut berasal dari abad ke-8 dan 9 dan dikenal sebagai Samarqand Dirham. Ada prasasti La ilaha illa-Allah Muhammadun Rasulullah dan Bismillah yang kelihatan ada pada koin tersebut.

3. Prasasti batu lagi-lagi ditemukan dengan bentuk bantalan huruf Cufic H-M-I-D yang diduga berasal dari pasca-650 CE dan ini merupakan salah satu bukti benua Amerika adalah benua yang dimurtadkan. Di bebatuan Nevada, tepatnya di Valley of Fire juga diketahui ada tulisan Arab lainnya.

4. Tulisan Cufic itu ada dan penemuannya ada di White Mountains di tahun 1951 yang lokasinya tidak jauh dari kota Benton di perbatasan Nevada. Tulisan dengan gaya Cufic yang dikenali sebagai tulisan di abad ke-7 ini terdapat kalimat tentang Iblis yang merupakan sumber dari segala kebohongan atau Setan maha mayan.

5. Ada banyak orang yang mencoba meneliti sejarah awal masuknya Islam ke Amerika, mungkin termasuk Profesor Barry Fell seorang dosen yang sudah pensiun dari Harvard University. Ia menekankan bahwa di tahun 650-an, Amerika kedatangan kaum muslim dan tentu ada dasar mengapa sang profesor berani menyatakan demikian, ini karena kaligrafi Cufic. Kalau memang benar, itu artinya pada era Khalifah Utsman, umat Islam telah menapakkan kaki di Amerika.

6. Tulisan “In the Name of Allah” juga ditemukan oleh Profesor Fell dan dianggap sebagai bukti selanjutnya akan Amerika negeri muslim yang dimurtadkan. Jika mengecek dan melihat secara hati-hati akan temuan prasasti tersebut, akan didapati kesimpulan bahwa memang benda tersebut tidaklah bergaya modern Arab dan malah mengandung gaya Cufic yang sangat ada hubungannya dengan gaya tulisan di abad ke-7.


columbus bukan penemu benua amerika:  http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/khazanah/14/11/27/nfog66-siapa-penemu-benua-amerika-1

http://news.liputan6.com/read/2215590/4-bukti-bukan-columbus-yang-temukan-benua-amerika

Senin, 08 Juni 2015

Kitab Adab Shohih Bukhari :Hadits 5970

Oleh: Ustadz Muh. Yusran Anshar, Lc., MA
sumber: Group whatsapp belajar islam intensif1

Hadits 5970
حَدَّثَنَا أَبُو الْوَلِيدِ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ قَالَ الْوَلِيدُ بْنُ عَيْزَارٍ أَخْبَرَنِي قَالَ سَمِعْتُ أَبَا عَمْرٍو الشَّيْبَانِيَّ يَقُولُ أَخْبَرَنَا صَاحِبُ هَذِهِ الدَّارِ وَأَوْمَأَ بِيَدِهِ إِلَى دَارِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ سَأَلْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ الْعَمَلِ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ قَالَ الصَّلَاةُ عَلَى وَقْتِهَا قَالَ ثُمَّ أَيٌّ قَالَ بِرُّ الْوَالِدَيْنِ قَالَ ثُمَّ أَيٌّ قَالَ الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ حَدَّثَنِي بِهِنَّ وَلَوْ اسْتَزَدْتُهُ لَزَادَنِي

Hadits No  5970. Telah menceritakan kepada kami Abu Al Walid telah menceritakan kepada
 kami Syu'bah berkata; Al Walid bin 'Aizar telah mengabarkan kepadaku dia berkata; saya mendengar Abu 'Amru Asy Syaibani berkata; telah mengabarkan kepada kami pemilik rumah ini, sambil menunjuk ke rumah Abdullah bin Mas’ud dia berkata; saya bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam; "Amalan apakah yang paling dicintai Allah? Beliau bersabda: "Shalat tepat pada waktunya." Dia bertanya lagi; "Kemudian apa?" beliau menjawab: "Berbakti kepada kedua orang tua." Dia bertanya; "Kemudian apa lagi?" beliau menjawab: "Berjuang di jalan Allah." Abu 'Amru berkata; "Dia (Abdullah) telah menceritakan kepadaku semuanya, sekiranya aku menambahkan pertanyaan niscaya dia pun akan menambahkan (amalan) tersebut kepadaku."
Kesimpulan dan Pelajaran:
1 Disyariatkannya bertanya tentang amalan yang paling dicintai oleh Allah
2 Pentingnya mengetahui fikih prioritas
3 Amalan sholeh di sisi Allah bertingkat-tingkat kedudukannya
4 Seorang muslim hendaknya memiliki Himmah ‘Aliyah (obsesi yang tinggi) dalam urusan akhirat sebagaimana yang ditanyakan oleh Abdullah bin Mas’ud radhiyallohu anhu
5 Keutamaan shalat pada waktunya
6 Hak Allah didahulukan dari hak manusia
7 Keutamaan berbakti pada orang tua, dimana haknya disebutkan setelah hak Allah
8 Keutamaan Jihad Fii Sabilillah setelah berbakti kepada orang tua selama jihadnya hukumnya sunnah atau fardhu kifayah
9 Bolehnya bertanya lebih dari satu pertanyaan dalam satu majelis
 Adab seorang penuntut ilmu kepada gurunya, dimana walaupun dia semangat unt terus bertanya namun kan karena khawatir akan merepotkan gurunya maka niat tersebut beliau urungkan