by Ust ahmad hanafi, Lc, M.A
(Copas dari WA)
Di saat orang lain berlomba merebut kekuasaan dengan
menghalalkan segala cara, saudara-saudara kita berusaha konsisten dengan cara
santun, peduli, elegan dan semangat ke-Islaman dan ukhuwah.
Bahkan bukan rahasia lagi jika musuh kaum muslimin dan para
pendukungnya juga berlomba lomba memanfaatkan jalur kendaraan politik untuk
menyebarkan ide dan faham kesesatan mereka.
Kalau ijtihad politik saudara- saudara kita berpihak kepada
ummat dan keberlangsungan dakwah, maka bukanlah sikap baik dan bijak, jika kita
mencibir, meremehkan bahkan memandangnya sebelah mata. Ingatlah senyummu
dihadapan saudaramu adalah sedekah. Mereka juga memilih jalur ini berangkat
dari sebuah kesadaran besar dan tanggung jawab untuk melakukan perbaikan di
tengah masyarakat kita.
Takkala saudara-saudara kita salah, maka luruskan dan kritiklah
dengan cara yang bijak dan santun. Mereka juga sama seperti dirimu yang tak
suka dikasari dan diberlakukan secara tak adil dan tidak berimbang.
Bukankah saudara-saudara kita yang lain, yang tidak memilih
jalur jihad politik sebagai wasilah dakwah juga kerap melakukan kesalahan
bahkan terkadang bersinggungan dengan hal-hal yang sifatnya prinsip dasar
keislaman.
Disinilah kita perlu kembali mempelajari fikih nasehat dan
memperbaiki kesalahan dan kekhilafan orang lain. Dibanding memvonis dan lebih
suka menyalahkan, kita sangat perlu menghidupkan tradisi silaturahim, bukan
hanya kepada orang yang satu fikrah, ide dan methode dengan kita dalam
berdakwah. Tetapi silaturahim ini juga sangat perlu kepada orang yang berbeda
pilihan dan ijtihad dengan kita dalam berdakwah.
Kepada saudara-saudaraku yang bekerja dakwah lewat jalur
politik, ketahuilah bahwa perjuangan ini adalah jalan panjang yang penuh dengan
intrik, godaan dan bisikan untuk mengaburkan bahkan menjauhkan anda dari nilai
nilai Islam yang luhur. Olehnya itu, perkuat iman, ibadah dan taqarrub kepada
Allah. Serta jangan pernah bosan untuk terus menggali ilmu-ilmu islam dan
meminta nasehat, saran dan petunjuk para ulama.
Kepada saudara-saudara yang konsisten dengan pilihan non
politik, kalaupun anda tidak setuju, sampaikan ketidak setujuan itu dengan cara
yang santun, klarifikasi terlebih dahulu sebelum mempublikasi. Banyak hal yang
diyakini kebenarannya tapi tidak menjadi maslahat untuk dikonsumsi oleh publik.
Dan yang terpenting, orang-orang yang berkecimpung di jalur dakwah politik juga
adalah saudara kita. Maka perlakukanlah mereka layaknya sebagai saudara dan
bukan sebagai lawan apalagi kalau dianggap sebagai musuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih