Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memiliki
beberapa nama, yaitu:
· Muhammad
· Ahmad
· Al Mahi
· Al ‘Aqib
· Al Hasyir
· Al Muqaffi
· Nabiyyur Rahmah
· Nabiyyut Taubah
· Khataman Nabiyyin
· Abdullah
· Ahmad
· Al Mahi
· Al ‘Aqib
· Al Hasyir
· Al Muqaffi
· Nabiyyur Rahmah
· Nabiyyut Taubah
· Khataman Nabiyyin
· Abdullah
·
Dalilnya, Allah Ta’ala berfirman:
مَا كَانَ مُحَمَّدٌ أَبَا أَحَدٍ مِنْ رِجَالِكُمْ وَلَكِنْ رَسُولَ اللَّهِ وَخَاتَمَ النَّبِيِّينَ وَكَانَ اللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمًا
“Muhammad itu
sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia
adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui
segala sesuatu” (QS. Al Ahzab: 40)
Allah Ta’ala juga berfirman:
وَأَنَّهُ لَمَّا قَامَ عَبْدُ اللَّهِ يَدْعُوهُ كَادُوا يَكُونُونَ عَلَيْهِ لِبَدًا
“Dan bahwasanya tatkala Abdullah (Muhammad)
berdiri menyembah-Nya (mengerjakan ibadah), hampir saja jin-jin itu desak
mendesak mengerumuninya” (QS. Maryam: 30)
Hadits Jabir bin Math’am,
إن لي أسماء : أنا محمد ، وأنا أحمد ، وأنا الماحي الذي يمحو الله بي الكفر ، وأنا الحاشر الذي يحشر الناس على قدمي ، وأنا العاقب
“Aku memiliki beberapa nama: Muhammad, Ahmad, Al
Mahi (penghapus) karena denganku Allah menghapus kekufuran, Al
Hasyir karena manusia di kumpulkan di atas telapak kakiku, dan Al
‘Aqib” (HR. Bukhari 4896, Muslim 2354)
Juga hadits Abu Musa Al
‘Asy-ari,
كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يسمي لنا أسماء . فقال ” أنا محمد ، وأحمد ، والمقفي ، والحاشر ، ونبي التوبة ، ونبي الرحمة “
“Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam memberitahu kepada kami
nama-nama beliau. Beliau bersabda: ‘Aku Muhammad, Ahmad, Al
Muqaffi, Al Hasyir, Nabiyyur Rahmah, Nabiyyut
Taubah‘” (HR. Muslim 2355).
Adapun kun-yah beliau
adalah Abul Qasim, karena salah satu anak beliau bernama Al Qasim. Ini
ditunjukkan oleh banyak hadits diantaranya:
سَمُّوْا باسمي ولا تَكَنَّوْا بكنيتي ، فإني أنا أبو القاسمِ
“Silakan memberi nama dengan namaku, namun jangan ber-kun-yah
dengan kun-yah-ku. Kun-yah-ku adalah Abul Qasim” (HR.
Bukhari 3114, Muslim 2133)
Ini adalah nama-nama
beliau yang ditunjukkan secara sharih (lugas)
oleh dalil-dalil. Namun banyak diantara para ulama juga menambahkan nama-nama
lain untuk beliau, yang diambil dari setiap sifat yang dinisbatkan kepada
beliau. Sebagaimana perkataan Imam Al Baihaqi : “Sebagian ulama menambahkan,
mereka mengatakan bahwa Allah telah menyebut beliau dengan sebutan:
·
Rasul
·
Nabi
·
Ummiy
·
Syaahid
·
Mubasyir
·
Da’i ilallah bi idznihi
·
Sirajun Munir
·
Ra’ufur Rahim
·
Mudzakkir
·
Allah juga menjadikannya sebagai Rahmah, Ni’mah, dan Haadi“
Dan sebenarnya masih
banyak lagi sifat-sifat beliau jika kita ingin memasukkannya ke dalam deretan
nama beliau, diantaranya ash shadiq, al mashduq, sayyidu waladi adam, sayyidul mursalin, al amin, al musthafa, dan banyak lagi. Oleh
karena itu para ulama berselisih pendapat mengenai jumlah nama beliau.
Adapun pendapat sebagian
ulama bahwa Yaasin dan Thaha adalah termasuk nama beliau, ini dilandasi oleh
sebuah riwayat:
إِنَّ لِي عِنْدَ رَبِّي عَزَّ وَجَلَّ عَشْرَةَ أَسْمَاءٍ» قَالَ: أَبُو الطُّفَيْلِ: قَدْ حَفِظْتُ مِنْهَا ثَمَانِيَةً: مُحَمَّدٌ , وَأَحْمَدُ , وَأَبُو الْقَاسِمِ , وَالْفَاتِحُ , وَالْخَاتَمُ , وَالْمَاحِي , وَالْعَاقِبُ , وَالْحَاشِرُ قَالَ أَبُو يَحْيَى التَّيْمِيُّ: وَزَعَمَ سَيْفٌ أَنَّ أَبَا جَعْفَرٍ قَالَ لَهُ: إِنَّ الِاسْمَيْنِ الْبَاقِيَيْنِ: طَهْ , وَيَاسِينُ
“Di sisi Rabb-ku Azza Wa Jall aku memiliki 10 nama (Abu Thufail
-rawi hadits- mengatakan, aku hanya hafal 8) yaitu, Muhammad, Ahmad, Abul
Qasim, Al Fatih, Al Khatam, Al Mahi, Al ‘Aqib, Al Hasyir.
Abu Yahya At Taimi
berkata: Saif (bin Wahb) mengklaim bahwa Abu Ja’far berkata kepadanya: ‘Dua
nama yang tersisa adalah Thaha dan Yasin’”
(Hadits ini dikeluarkan
oleh Imam Al Ajurri dalam kitab Asy Syari’ah no.1015)
Sanad hadits ini lemah
karena ada perawi bernama Saif bin Wahb dan Abu Yahya At Taimi (Isma’il bin
Ibrahim) yang keduanya berstatus dhaif (Al Mizan 3645, At Tahdzib 518). Sehingga status
hadits ini adalah lemah. Sebagaimana Ibnu ‘Adi mendhaifkan hadits ini
dalam Al Kamil (4/509),
Al ‘Iraqi mendhaifkan hadits ini
dalam Takhrij Al Ihya (2/471).
Dengan demikian kita tidak bisa mengatakan bahwa Yaasin dan Thaha adalah
termasuk nama beliau.
Adapun nasab, beliau
adalah anak dari Abdullah bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdul Manaf bin
Qushay bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ay bin Ghalib bin Fihr bin Malik
bin An Nadhr bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin
Nizar bin Ma’ad bin Adnan. Sampai disini, tidak ada perbedaan diantara para
ulama. Adnan dipastikan merupakan keturunan Nabi Isma’il, namun para ulama
berselisih pendapat mengenai silsilah nasab dari Adnan hingga Nabi Isma’il.
Seluruh orang arab dari
negeri Hijaz memiliki keterkaitan dengan nasab beliau tersebut. Sebagaimana
diriwayatkan oleh Ibnu ‘Abbas :
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا: أَنَّهُ سُئِلَ عَنْ قَوْلِهِ: {إِلَّا المَوَدَّةَ فِي القُرْبَى} [الشورى: 23]- فَقَالَ سَعِيدُ بْنُ جُبَيْرٍ: قُرْبَى آلِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – فَقَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ: عَجِلْتَ إِنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمْ يَكُنْ بَطْنٌ مِنْ قُرَيْشٍ، إِلَّا كَانَ لَهُ فِيهِمْ قَرَابَةٌ، فَقَالَ: «إِلَّا أَنْ تَصِلُوا مَا بَيْنِي وَبَيْنَكُمْ مِنَ القَرَابَةِ»
“Dari Ibnu ‘Abbas
Radhiallahu’anhuma, ketika beliau ditanya mengenai ayat ‘kecuali kasih sayang dalam qurbaa (kekerabatan)‘.
Sa’id bin Jubair menafsirkan qurbaa maknanya
‘keluarga Muhammad Shallallahu’alaihi
Wasallam‘. Ibnu Abbas berkata: ‘Engkau terburu-buru dalam menafsirkan.
Karena sesungguhnya antara tidak ada keturunan orang quraisy kecuali ia
memiliki kekerabatan dengan beliau. Maknanya adalah: ‘kecuali adanya keterkaitan antara aku dan kalian dalam
kekerabatan‘” (HR. Bukhari 4818)
Nasab beliau tersebut
adalah nasab yang baik, dari awal hingga akhirnya, tidak ada sedikitpun
terdapat kebejatan padanya. Sebagaimana diriwayatkan secara mursal dari Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam :
خرجت من نكاح ، و لم أخرج من سفاح ، من لدن آدم إلى أن ولدني أبي و أمي ، لم يصبني من سفاح الجاهلية شيء
“Aku lahir dari pernikahan dan tidaklah Aku dilahirkan dari
perzinaan. Mulai dari Nabi Adam sampai pada ayah ibuku. Tidak ada kebejatan
Jahiliyah sedikitpun dalam nasabku” (HR. Ath Thabrani 4728,
dalam Shahih Sirah Nabawiyah(1/10)
Al Albani mengatakan sanadnya mursal jayyid)
Oleh karena itulah kita
katakan bahwa Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi
Wasallam lahir dari nasab terbaik. Beliau Shallallahu’alaihi
Wasallam bersabda:
بعثت من خير قرون ابن آدم ، قرنا فقرنا ، حتى كنت من القرن الذي كنت فيه
“Aku diutus dari keturunan bani Adam yang terbaik pada setiap
kurunnya, hingga sampai pada kurun dimana aku dilahirkan” (HR.
Bukhari 3557)
Beliau Shallallahu’alaihi Wasallam juga
bersabda:
إنَّ اللهَ اصطفَى كِنانةَ من ولدِ إسماعيلَ . واصطفَى قريشًا من كنانةَ . واصطفَى من قريشٍ بني هاشمَ . واصطفاني من بني هاشمَ
“Allah telah memilih Kinanah dari keturunan Isma’il, dan memilih
Quraisy dari keturunan Kinanah, dan memilih Bani Hasyim dari keturunan Quraisy,
dan memilih aku dari keturunan Bani Hasyim” (HR. Muslim 2276)
Demikian paparan yang
sedikit ini, Semoga shalawat serta salam senantiasa terlimpah kepada Nabi
Muhammad Shallallahu’alaihi
Wasallam keluarga, para
sahabatnya serta orang-orang yang mengikuti sunnahnya hingga hari akhir.
Rujukan utama: Shahih Sirah Nabawiyah,
Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani
Sumber : Muslim.or.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih